Pengertian Astangga Yoga dan Bagian Bagiannya
HINDUALUKTA -- Astangga Yoga adalah delapan tahapan yoga untuk mencapai
Moksa. Astangga Yoga diajarkan oleh Maha Rsi Patanjali dalam bukunya
Yoga Sutra Patanjali (KelasXII.Hal.19). Adapun bagaian-bagian dari
Astangga Yoga Yakni:
1. Yama
Yama yaitu suatu bentuk larangan atau pengendalian diri yang harus
dilakukan oleh seorang dari segi jasmani, misalnya, dilarang membunuh
(ahimsa), dilarang berbohong (satya), pantang mengingini sesuatu yang
bukan miliknya (asteya), pantang melakukan hubungan seksual (brahmacari)
dan tidak menerima pemberian dari orang lain (aparigraha).
Inilah brata yang disebut yama, perinciannya demikian; ànresangsya,
ksamà, satya, ahingsà, dama, àrjawa, priti, prasàda, màdhurya, màrdawa,
sepuluh banyaknya; ànresangsya yaitu harimbawa, tidak mementingkan diri
sendiri saja; ksamà, tahan akan panas dan dingin; satya, yaitu tidak
berkata bohong (berdusta); ahingsà, berbuat selamat atau bahagianya
sekalian mahluk; dama, sabar serta dapat menasehati dirinya sendiri;
àrjawa, adalah tulus hati berterus terang; priti, yaitu sangat welas
asih; prasàda, adalah kejernihan hati; màdhurya, yaitu manisnya
pandangan (muka manis) dan manisnya perkataan (perkataan yang lemah
lembut); màrdawa, adalah kelembutan hati
2. Nyama
Nyama yaitu bentuk pengendalian diri yang lebih bersifat rohani,
misalnya Sauca (tetap suci lahir batin), Santosa (selalu puas dengan apa
yang datang), Swadhyaya (mempelajari kitab-kitab keagamaan) dan Iswara
pranidhana (selalu bakti kepada Tuhan).Inilah brata sepuluh banyaknya yang disebut niyama, perinciannya; dàna,
ijya, tapà, dhyana, swàdhyàya, upasthanigraha, brata, upawàsa, mauna,
snàna, itulah yang merupakan niyama, dàna, pemberian makanan- minuman
dan lain-lain; ijya, pujaan kepada Deva, kepada leluhur dan lain-lain
sejenis itu; tapà, pengekangan nafsu jasmaniah, badan yang seluruhnya
kurus kering, layu, berbaring di atas tanah, di atas air dan di atas
alas-alas lain sejenis itu; dhyana, tepekur merenungkan Çiwa; swàdhyàya,
yakin mempelajari Veda; upasthanigraha, pengekangan upastha, singkatnya
pengendalian nafsu seksual; brata/upawàsa, pengekangan nafsu terhadap
makanan dan minuman; mauna/mona, itu wacanyama berarti menahan, tidak
mengucapkan kata-kata yaitu tidak berkata-kata sama sekali tidak
bersuara; snàna, trisandhyasewana, mengikuti trisandhya, mandi
membersihkan diri pada waktu pagi, tengah hari dan petang hari
3. Asana
Asana yaitu sikap duduk yang menyenangkan, teratur dan disiplin (silasana, padmasana, bajrasana, dan sukhasana).
4. Pranayama
Pranayama, yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui
tiga jalan yaitu puraka (menarik nafas), kumbhaka (menahan nafas) dan
recaka (mengeluarkan nafas).
5. Pratyahara
Pratyahara, yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan objeknya, sehingga orang dapat melihat hal-hal suci.
6. Dharana
Dharana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan sasaran yang diinginkan.
7. Dhyana
Dhyna, yaitu pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kepada suatu objek. Dhyana dapat dilakukan terhadap Ista Devata.
8. Samadhi
Samaddhi, yaitu penyatuan atman (sang diri sejati dengan Brahman). Bila
seseorang melakukan latihan yoga dengan teratur dan sungguh-sungguh ia
akan dapat menerima getaran-getaran suci dan wahyu Tuhan.
Gerakan Yoga Untuk Laki-laki
BalasHapusMembantu sekali🥰🥰
BalasHapus